Rabu, Juli 29, 2009
Perang Palu
Minggu, Juli 26, 2009
Sportivitas ala Anas Urbaningrum
Sportivitas tidak berarti membiarkan kecurangan
Apakah orang yang tidak mau menerima kekalahan tidak sportif? Kalau permainan dijalankan secara sportif, tentu saja tidak mau kalah sama dengan tidak sportif. Tetapi ingat, sportivitas bukan hanya pada hasil akhir. Sportivitas justru terletak pada proses permainan. Pemilu yang dilangsungkan dengan jujur, itulah yang sportif.
Kita tentu belum bisa disamakan dengan Amerika yang memang proses pemilunya berjalan sportif. Karenanya akan aneh kalau ada yang menolak hasilnya.
Kedewasan bukan berarti membiarkan dicurangi
Jika kita dicurangi lalu diam berarti dewasa, maka arti dewasa telah berubah. Sebaliknya, jika kita tidak dicurangi, kita teriak-teriak barulah dipertanyakan.
Legowo mental yang buruk
Salah satu mental yang ditanamkan penjajahan adalah legowo. Legowo ada baiknya, tetapi kalau kita dipermainkan, kalau ada yang bermain kotor, kalau ada yang menjahati, kita harus pasrah, maka legowo apa benar. Ada yang korupsi, kita pasrah. Apakah harus begitu?
Kalau pemilu, pilpres sudah berjalan dengan sportif lalu ada yang menolak hasilnya, maka orang yang demikian perlu dibuang. Tetapi kalau masih belum berjalan sportif, maka orang yang demikian musti diacungkan jempol. Apakah pemilu dan pilpres di Indonesia sudah berjalan sportif?
Jumat, Juli 24, 2009
Kemenangan SBY dibatalkan
Kamis, Juli 09, 2009
Terbukti, Golkar partai oportunis
suara 50% dari pendukung Golkar.
Dari sejumlah basis Golkar hanya Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara saja yang solid mendukung pasangan JK-Win. Sementara di daerah lain pasangan ini tidak didukung oleh Golkar. Di Riau misalnya, jika pada pileg lalu Gubernur dan para bupati dari Golkar berkampanye, pada pilpres justru pasif. Kalau memang ada aturan, kenapa pada pilpres dilarang dan pileg diperbolehkan? Gerak pengurus di daerah pun tidak kelihatan. Tidak seperti pengurus PDIP dan Demokrat yang solid mengampanyekan capres mereka, Golkar tidak bergerak.
Partai Penuh Oportunis
Melihat sejarah, Golkar adalah partai yang dicap tidak konsisten. Sejarah membuktikan.
Pada saat voting laporan pertanggungjawaban Habibie, PAN, PKS, PBB, PPP solid mendukung Habibie, tetapi kubu Golkar yang dikomandoi Marzuki Darusman dkk justru membelot ke kubu PDIP.
Pada pemilu 2004, kubu Golkar yang dikomandoi Fahmi Idris dkk justru menyeberang ke pasangan SBY-JK.
Pada pemilu 2009, kubu Golkar simpatisan Akbar Tanjung menyeberang ke SBY.
Kalau dicatat banyaknya pilkada yang dimenangkan pasangan non-Golkar di daerah mayoritas Golkar sendiri, kasus-kasus seperti itu tidak terhitung.
Hukum Karma
Bagi Jusuf Kalla sendiri sebenarnya sudah impas. Pada pemilu 2009 lalu, kubunya yang menggembosi Golkar. Pemilu 2009 ini justru dia yang digembosi.
Masih pantaskah Golkar diperhitungkan
Dengan sejumlah kasus tersebut, sebenarnya harus jadi pelajaran bagi para tokoh-tokoh public figur yang ingin mencalonkan diri dari Golkar, masih pantaskah Golkar dijadikan kendaraan politik? Untuk persyaratan administratif tentu masih, tetapi untuk kemenangan/kesuksesan, tentu lihat kembali fakta yang ada.
Tulisan ini bagian dari :
Rabu, Juli 08, 2009
Akhirnya JK-Win gantung sepatu
Senin, Juli 06, 2009
Satu keluarga pilihan berbeda
Dalam keluarga saya misalnya, saya dan ayah cenderung ke pilihan no 3. Tetapi anggota keluarga yang perempuan cenderung ke no. 2. Apa dan bagaimana hal itu terjadi, itulah realitas.
Tentunya, masing-masing punya alasan sendiri.
Bolamania JK-Winia
Jumat, Juli 03, 2009
Paranormalisasi Kemenangan JK-Win
Negeri Sihir
Mungkinkah SBY dikalahkan?
Ketidaksantunan pendukung capres santun
Rumus memilih presiden
Rumus
1. Tuliskan umur kalian.
2. Lalu dikali 2, karena umumnya pemilu dilaksanakan 2 putaran.
3. Kemudian ditambah 14. Angka 14 didapat dari bulan pelaksanaan pemilu dikali 2.
4. Kurangi 8 (tanggal Pilpres).
5. Bagi 2.
6. Kurangi dengan umur.
Update
Rumus tersebut dipaparkan oleh eksponen 45, Letjen Purn. R. Soeprapto yang tergabung dalam Dewan Harian Nasional Badan Pembudayaan Kejuangan (DHNBPK).