Perolehan Suara Demokrat
Quick count yang dirilis berbagai lembaga survey menyebutkan bahwa perolehan suara Partai Demokrat menurun dari target 11 persen menjadi berkisar 8 persen. Suara nonmuslim di Sumatera Utara, Bali, Papua dan NTT migrasi, beber Andi Arief.Analisis Pakar
Menurut pakar, ada beberapa sebab penurunan suara Partai Demokrat.- Demokrat belum memiliki jaringan sebagaimana partai modern PKS dan Golkar.
- Demokrat tidak memiliki basis massa tradisional sebagaimana partai ideologis PDIP (marhaenis/non muslim), PKB (NU), PAN (Muhammadiyah).
- Demokrat mengandalkan ketokohan SBY yang semakin mulai tidak dikenal/dilupakan oleh pemilih, sementara ketokohan AHY belum terangkat.
- Demokrat tidak memiliki isu kuat sebagai produk kampanye yang ditawarkan kepada pemilih.
- Sikap Demokrat ambigu, sehingga pendukung capres ragu-ragu memilih Demokrat.
Ambigu Demokrat dalam Pilpres 2019
Demokrat sebenarnya memiliki potensi untuk menampung suara pendukung Prabowo Sandi yang tidak cocok dengan platform Gerindra, PKS dan PAN. Namun demikian, keragu-raguan Demokrat juga menjadi keragu-raguan calon pemilih.Beberapa ambigu Demokrat yang terjadi adalah :
- Sejak pemerintahan Jokowi terbentuk, sikap SBY tidak jelas, pro atau oposisi terhadap Jokowi.
- Wasekjen Demokrat Andi Arief pernah mengungkapkan isu jenderal kardus yang memberikan sentimen negatif pendukung Prabowo meskipun akhirnya ternetralisir dengan sikap Andi Arief yang gigih kemudian.
- Sikap Demokrat terhadap kader yang terang-terangan mendukung Jokowi.
- Pengesahan Soekarwo, pendukung Jokowi sebagai panglima kampanye Demokrat wilayah timur.
- Kritik SBY terhadap kampanye akbar Prabowo Sandi di GBK.
Sikucapang Sikucapeh
Sikap ambigu Demokrat menimbulkan apa yang disebut sikucapang sikucapeh, bak si Lebai Malang.Akhirnya,Demokrat sangat bergantung kepada sisa-sisa pamor SBY yang semakin lama semakin tergerus oleh pamor Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar