Sejumlah lembaga survey merilis hasil quick count Pilpres 2019. Tetapi, reaksi masyarakat terhadap hasil Quick Count relatif sepi dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Hasil tersebut, tidak lebih sebagai dasar prediksi awal. Artinya, terjadi distrust terhadap lembaga survey.
Perbedaan Hasil Survey dengan Quick Count
Dalam lima tahun terakhir, masyarakat aktif memperlihatkan ketidakakuratan lembaga survey dengan quick count. Sebagai contoh, Lembaga Survey Indonesi (LSI) Denny JA, pada hari Jumat, 12 April 2019 sesumbar bahwa Jokowi memecahkan rekor kemenangan SBY dengan persentase kemenangan 65,8%, nyatanya LSI pada tanggal 17 April 2019 mengumumkan hasil Quick Count 55,79%.
Perbedaan Quick Count Pemenang Per Propinsi
LSI mengklaim Jokowi menang di 20 propinsi sedangkan Prabowo hanya 14 propinsi. Hasil quick count lembaga survey lainnya yang sama-sama memenangkan Jokowi, justru sebaliknya, Prabowo memenangkan antara 18 - 21 propinsi, sebaliknya Jokowi antara 16 - 13 propinsi.
Propinsi yang sama-sama diklaim kemenangan Prabowo
- Aceh
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Banten
- Jawa Barat
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Selatan
Propinsi yang sama-sama diklaim kemenangan Jokowi
- Bangka Belitung
- Lampung
- Yogyakarta
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Utara
- Papua Barat
- Papua
Propinsi yang dimenangkan Jokowi/Prabowo
- Sumatera Utara
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- Jakarta
- Kalimantan Timur
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Maluku
- Maluku Utara
Subjektivitas Petinggi Lembaga Survey
Komentar beberapa petinggi Lembaga Survey terutama selama masa kampanye menunjukkan bahwa mereka memiliki harapan agar menangnya petahana (Jokowi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar